Category Archives: FAEDAH DAN MAU’IZHOH HASANAH

INGAT MATI MERUPAKAN SEBAB KHUSYU’ DI DALAM SHOLAT

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

ingat-mati-karena-kematian-tidak-akan-melupakanmuKhusyu’ di dalam sholat merupakan salah satu sifat orang-orang beriman dan bertakwa yg telah dipuji dan dijanjikan oleh Allah Ta’ala kepada mereka bahwa mereka akan masuk ke dalam Surga-Nya yg penuh dengan kenikmatan n kebahagiaan yg hakiki nan abadi, dan terbebas dari siksa api Neraka-Nya yg sangat pedih dan menakutkan.

Hanya sj, upaya untuk dapat mewujudkan rasa khusyu’ di dlm sholat tsb merupakan amalan yg sangat berat nan sulit bagi seorang hamba, apalagi bagi orang yg tidak paham aqidah islam yg benar, dan di saat iman melemah serta berbagai godaan dan fitnah dunia semakin kuat dan dahsyat.

# SERING MENGINGAT KEMATIAN MERUPAKAN OBAT MUJARAB YANG MEMBANTU KITA UNTUK KHUSYU’ DI DALAM SHOLAT Baca lebih lanjut

BEGINILAH CARA INSTROPEKSI DIRI YANG SYAR’I

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

muhasabahقال الفضيل بن عياض –رحمه الله- يعاتب نفسه :
يا مسكين! أنت مسيء، وترى أنك محسن، وأنت جاهل، وترى أنك عالم، وتبخل، وترى أنك كريم، وأحمق، وترى أنك عاقل، أجلك قصير، وأملك طويل. (سير أعلام النبلاء (8/ 440)

» Al-Fudhail bin ‘Iyadh (seorang ulama sunnah dari generasi atba’ut-tabi’in) rahimahullah pernah mencela dirinya sendiri (sebagai bentuk nasehat dan peringatan) seraya berkata: “Wahai orang yang malang. Engkau berbuat buruk sementara engkau memandang dirimu sebagai orang yang berbuat kebaikan. Engkau adalah orang yang bodoh sementara engkau justru menilai dirimu sebagai orang berilmu. Engkau kikir sementara itu engkau mengira dirimu orang yang pemurah. Engkau dungu sementara itu engkau melihat dirimu cerdas. Ajalmu sangatlah pendek, sedangkan angan-anganmu sangatlah panjang.” (Lihat Siyaru A’laami An-Nubalaa’ karya imam Adz Dzahabi VIII/440, dan Aina Nahnu min Akhlaaqi as-Salaf, karya syaikh Ahmad Farid, hal. 15). Baca lebih lanjut

INGAT MATI MERUPAKAN OBAT PENYAKIT AMBISI TERHADAP DUNIA

20140504-130820.jpg

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

» Imam Adz-Dzahabi rahimahullah menyebutkan di dlm kitab Siyaru A’laami An-Nubala’, bahwa ada seorang laki-laki menemui Abu Darda radhiyallahu ‘anhu (seorang sahabat) dan mengatakan, “Berilah aku nasehat!” Maka Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu berkata kepadanya:

» “Ingatlah kepada Allah di waktu lapang dan senang, niscaya Dia akan mengingatmu di saat engkau dalam keadaan susah dan sempit.
» Dan jika engkau mengingat (keadaan) orang-orang yang telah mati, maka jadikan dirimu seakan-akan engkau termasuk salah seorang dari mereka yg telah mati.
» Dan jika jiwamu condong (untuk berambisi) mengejar (harta benda dan kemewahan) dunia, maka perhatikanlah keadaan (dan tempat kembali) orang yang telah mati itu.”

(Sumber: Siyaru A’laami An-Nubala’ karya imam Adz-Dzahabi, II/349-350).

(*) Makna INGAT kepada ALLAH ialah:
» Bertakwa kepada Allah dengan senantiasa melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya berdasarkan petunjuk Al-Quran dan Hadits yg Shohih.

» Dan termasuk bentuk ber-TAKWA kpd ALLAH adalah berdzikir kpd Allah dengan lisan, hati dan anggota badan kita, mempelajari agama-Nya yg bersumber dr Al-Quran dan Hadits yg shohih, mengamalkannya, dan mengajarkannya.

Demikian Faedah ilmiyah dan Mau’izhoh hasanah yg dpt kami smpkn pd hari ini. Smg bermanfaat bagi kita semua. (Klaten, 20 April 2014).

» BBG Majlis Hadits, chat room Bening Hati. PIN: 27F0CD30

WASIAT EMAS IMAM ASY-SYAFI’I KEPADA MURIDNYA

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

وصية الشافعيوعظ الشافعي تلميذه المزني فقال له: اتق الله, ومثل الآخرة في قلبك, واجعل الموت نصب عينك, ولا تنس موقفك بين يدي الله، وكن من الله على وجل، واجتنب محارمه, وأد فرائضه, وكن مع الحق حيث كان، ولا تستصغرن نعم الله عليك وإن قلت, وقابلها بالشكر, وليكن صمتك تفكراً، وكلامك ذكراً، ونظرك عبره، واستعذ بالله من النار بالتقوى .(مناقب الشافعي 2/294)

Imam Asy-Syafi’i rahimahullah pernah memberikan beberapa nasehat yang sangat agung nan penuh hikmah kepada salah seorang muridnya yang bernama Al-Muzani rahimahullah dengan mengatakan kepadanya:
1. Bertakwalah engkau kepada Allah,
2. Gambarkan kehidupan AKHIRAT di dalam hatimu,
3. Jadikan kematian ada di depan matamu,
4. Janganlah lupa bahwa engkau akan berdiri di hadapan Allah ‘azza wajalla,
5. Takutlah engkau kepada Allah,
6. Jauhilah larangan-larangan-Nya,
7. Tunaikanlah apa-apa yang Dia wajibkan atasmu,
8. Ikutilah KEBENARAN kapan dan dimana pun engkau berada,
9. Janganlah engkau meremehkan nikmat-nikmat Allah yang dilimpahkan kepadamu meskipun sedikit. Tetapi,
10. sikapilah nikmat-nikmat tersebut dengan bersyukur kepada-Nya,
11. Hendaknya engkau jadikan diammu untuk berfikir, ucapanmu sebagai dzikir, dan pandanganmu kepada sesuatu untuk mengambil pelajaran darinya.
12. Dan hendaknya engkau memohon perlindungan kepada Allah dari siksa api neraka dengan selalu bertakwa kepada-Nya.” (Lihat Manaaqibu Asy-Syafi’i II/294).

Semoga kita semua dapat mengamalkannya dengan istiqomah hingga akhir hayat. آمِيْنَ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Jakarta, 15 September 2013

(*) BB Grup Majlis Hadits, chat room Faedah dan Mau’izhoh Hasanah. PIN: 27F0CD30

LINDUNGI DIRI KITA DARI MURKA ALLAH

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

اللهم-أرزقنا-القناعة
» Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama tabi’in) rahimahullah berkata: “Waspadalah engkau terhadap (datangnya) kemurkaan Allah dalam tiga perkara (yaitu):
1. Waspadalah engkau dari melalaikan perintah-perintah-Nya kepadamu.
2. Waspadalah engkau dari merasa tidak ridho (dan puas) dengan rezeki yang Dia berikan kepadamu, sedangkan Dia selalu melihatmu.
3. Waspadalah engkau dari (sikap ambisi) mengejar harta benda dunia, lalu tatkala engkau tidak mendapatkannya, engkau merasa benci dan marah terhadap Robbmu (Allah Ta’ala).”

(Sumber: Siyar A’laam An-Nubala’, karya imam Adz-Dzahabi VII/244).

Demikian faedah ilmiyah dan mau’izhoh hasanah yg dapat kami sampaikan pd hari Jumat yg penuh berkah ini. Smg bermanfaat bagi kita semua. (Klaten, 18 April 2014).

» BBG Majlis Hadits, chat room Faedah dan Mau’izhoh Hasanah. PIN: 27F0CD30

(*) Blog Dakwah, KLIK: https://abufawaz.wordpress.com

KEUTAMAAN ILMU AGAMA LEBIH AGUNG DARIPADA KEUTAMAAN IBADAH

20140407-140401.jpg

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

» Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
فضل العلم أحب إلي من فضل العبادة

Artinya: “Keutamaan ilmu (syar’i) lebih aku sukai daripada keutamaan ibadah.” (HR. Al-Hakim, Al-Bazzar, At-Thoyalisi, dari jalan Hudzaifah bin Al-Yaman radhiallahu ‘anhu. Dan dinyatakan SHOHIH oleh syaikh Al-Albani dalam Shohih Al-Jami’, no.4214).

» Di dalam riwayat lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ على الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ على سَائِرِ الْكَوَاكِبِ

Artinya: “Sesungguhnya keutamaan seorang yang berilmu dibanding ahli ibadah, seperti keutamaan bulan di malam purnama dibanding seluruh bintang- bintang.” (HR. Abu Dawud no.3641, Ibnu Majah no.223, dari hadits Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu). Baca lebih lanjut

HINDARI NIAT BURUK DAN TUJUAN TERCELA DALAM MENUNTUT ILMU AGAMA !

20140324-090118.jpg

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

» Diriwayatkan dari Zaid bin Aslam rahimahullah, bahwa Luqman Al-Hakim pernah berwasiat kepada putranya: “Wahai anakku, Janganlah engkau mempelajari ilmu (agama) karena tiga perkara. Dan janganlah kau tinggalkan (kewajiban) menuntut ilmu karena tiga perkara pula.

» Janganlah kau pelajari ilmu (agama) dengan niat dan tujuan untuk:
1. Berdebat,
2. Berbangga-banggaan, dan
3. Pamer dengan (ilmu)nya.

» Dan janganlah kau tinggalkan (kewajiban) menuntut ilmu karena:
1. Zuhud (merasa tidak butuh ilmu),
2. Malu kepada orang lain, dan
3. Merasa ridho dengan kebodohan.

(Lihat Shohih Jami’ Bayan Al-‘Ilmi Wa Fadhlihi, karya Al-Hafizh Ibnu Abdul Barr, hal.123).

(*) Termasuk niat buruk dan tujuan tercela dlm menuntut ilmu agama ialah menuntut ilmu agama dengan tujuan mendapatkan hal-hal berikut: Baca lebih lanjut

JANGAN BERHENTI DARI MENUNTUT ILMU AGAMA SEBELUM AJAL MENJEMPUT KITA !

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

طلب العلمIlmu Syar’i adalah cahaya penerang bagi kehidupan seorang hamba di dunia menuju ke alam akhirat. Maka, barangsiapa menuntut ilmu syar’i dengan niat ikhlas karena Allah dan dengan tujuan agar meraih keridhoan-Nya semata, niscaya ia tidak akan berhenti dan bosan dari menuntut ilmu syar’i sebelum kematian menjemputnya.

» Allah Ta’ala berfirman:
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ اليَقِينُ

Artinya: “Beribadahlah engkau kepada Allah hingga datang kepadamu kematian.” (QS. Al-Hijr).

Oleh karenanya, Nabi shallallahu alaihi wasallam senantiasa mengambil ilmu dan menerima wahyu dari Allah semenjak diangkat oleh Allah sebagai Nabi n Rasul-Nya hingga Beliau wafat. Baca lebih lanjut

INILAH PERLOMBAAN YANG PALING MULIA DAN DICINTAI ALLAH

20140313-104248.jpg

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

Perlombaan merupakan hal yg disukai oleh kebanyakan manusia. Apakah lomba dlm bidang olah raga, kecerdasan, kecantikan, atau pun selainnya. Apalagi jika di dlm perlombaan itu terdapat hadiah menarik yg sangat mahal n berharga, sudah barang tentu banyak yg mendaftar utk mengikutinya.

Namun, sayangnya kebanyakan lomba yg diminati n diikuti oleh sbgn orang hanyalah perlombaan dlm hal-hal yg bersifat duniawi, dan tanpa memperhatikan antara yg halal n yg haram. Padahal perlombaan yang paling mulia dan dicintai Allah adalah perlombaan dlm urusan agama atau kepentingan akhirat. Inilah perlombaan yg seharusnya diminati dan diikuti oleh setiap muslim dan muslimah agar menjadi pemenang pertama n terdepan..

Hal ini berdasarkan perintah Allah ta’ala di dalam Al-Quran Al-Karim: Baca lebih lanjut

BAHAYA SIBUK DENGAN URUSAN YANG SIA-SIA

tanda baiknya islam

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

» Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مِن حُسْنِ إسلام المرء تركه ما لا يَعنيه

Artinya: ”Salah satu tanda baiknya keislaman seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya).” (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi no.2419 dan Ibnu Majah no.3976).

» Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata: “Diantara tanda-tanda berpalingnya Allah dari seorang hamba adalah Allah menjadikan kesibukannya dalam perkara-perkara yang tidak berguna bagi dirinya.” Baca lebih lanjut

BEGINILAH RASA TAKUT ULAMA SALAFUS SHOLIH TERHADAP PENYAKIT ‘UJUB (MERASA BANGGA DIRI)

20131101-133900.jpg
Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

Diantara penyakit hati yg sangat berbahaya dan membinasakan serta sering menjangkiti hati seorang muslim n muslimah adalah sikap ‘Ujub. Yaitu seseorang merasa terpukau dan bangga terhadap dirinya sendiri. Apakah ia merasa bangga diri dengan ilmunya, amal ibadahnya, popularitasnya, harta bendanya, kedudukannya, banyaknya pengikut, ketampanan atau kecantikannya, atau dengan hal-hal selainnya.

Di dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
ثلاث مهلكات : شح مطاع ، و هوى متبع ، و إعجاب المرء بنفسه

Artinya: “Ada tiga perkara yg akan membinasakan seseorang, (yaitu): Kekikiran yg sangat yg selalu ditaati, hawa nafsu yg selalu diikuti, dan seseorang merasa bangga thdp dirinya sendiri.” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi, dan dinyatakan Hasan oleh syaikh Al-Albani rahimahullah).

Berikut ini kami akan sebutkan beberapa perkataan ulama sunnah dr generasi as-salafus sholih tentang rasa takut mereka thdp penyakit ‘ujub. Baca lebih lanjut

INILAH ORANG CERDAS YANG SEBENARNYA

حقيقة الكيس

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

1. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَفْضَلُ المُؤْمِنِينَ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَ أَكْيَسُهُمْ أَكْثَرُهُم لِلمَوتِ ذِكْرًا وَ أَحْسَنُهُم لَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ

“Orang mukmin yang paling utama adalah orang yang paling baik akhlaknya. Orang mukmin yang paling cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling bagus persiapannya untuk menghadapi kematian. Mereka semua adalah orang-orang cerdas (yang sesungguhnya, pent).” (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, dan dinyatakan SHOHIH oleh syaikh Al-Albani rahimahullah di dalam Irwa’ul Gholiil no.682. Sedangkan di dalam Silsilatu Al-Ahaadiits Ash-Shohihah no.1384 beliau menilai hadits ini derajatnya HASAN dengan semua jalan periwayatannya). Baca lebih lanjut

INGATLAH KETIKA ENGKAU MATI !

20131125-234931.jpg
Diterjemahkan oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

1. Ketika engkau dilahirkan, engkau diadzani, namun tanpa disholati.

Dan ketika engkau mati, engkau disholati (jenazahmu), namun tanpa adzan.

2. Ketika engkau dilahirkan (di dunia ini), engkau tidak tahu siapakah yg mengeluarkanmu dari dalam perut ibumu.

Demikian pula, ketika engkau mati, engkau tidak tahu siapakah yg akan memikul (jenazah)mu di atas pundak-pundak mereka.

3. Ketika engkau dilahirkan, engkau dimandikan dan dibersihkan.

Demikian pula, ketika engkau mati, engkau dimandikan dan dibersihkan.

4. Ketika engkau dilahirkan, kedua orang tuamu n keluargamu merasa bergembira dengan (kelahiran)mu.

Namun, ketika engkau mati, kedua orang tuamu dan keluargamu menangisi (kematian)mu.

5. Wahai anak cucu Adam, engkau diciptakan dari tanah.

Maka, Maha Suci Allah yang telah menjadikanmu dikubur di dlm tanah (pula) sesudah kematianmu.

6. Ketika engkau berada di dalam perut ibumu, engkau berada di tempat yg sangat sempit nan gelap gulita.

Dan ketika engkau mati, engkau berada di tempat yg sangat sempit nan gelap gulita pula (yakni di dlm liang kubur).

7. Ketika engkau dilahirkan, engkau ditutupi dengan kain (pakaian), agar orang-orang menutupi (tubuh n aurat)mu.

Dan ketika engkau mati, engkau ditutupi dengan kain kafan, agar mereka menutupi (tubuh n aurat)mu pula.

8. Ketika engkau dilahirkan dan telah menjadi dewasa, orang-orang bertanya kepadamu tentang ijazah (pendidikan)mu dan pengalaman/keahlianmu.

Namun, ketika engkau mati, engkau tidak akan ditanya selain tentang amalan sholihmu saja.

» Oleh karena itu, BEKAL APA yg telah engkau siapkan untuk kehidupan sesudah kematianmu?

(*) Diterjemahkan oleh Abu Fawaz Asy-Syirboony dari kitab Kafaa Bil-Mauti Waa’izhon, karya DR. Badr Abdul Hamid Humaisah, hal.29. Klaten, 25 November 2013.

» Artikel BB Group Majlis Hadits, chat room Faedah dan Mau’izhoh Hasanah.

BEGINILAH RASA TAKUT ULAMA SALAFUS SHOLIH TERHADAP PENYAKIT ‘UJUB (MERASA BANGGA DIRI)

20131101-133900.jpg
Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

Diantara penyakit hati yg sangat berbahaya dan membinasakan serta sering menjangkiti hati seorang muslim n muslimah adalah sikap ‘Ujub. Yaitu seseorang merasa terpukau dan bangga terhadap dirinya sendiri. Apakah ia merasa bangga diri dengan ilmunya, amal ibadahnya, popularitasnya, harta bendanya, kedudukannya, banyaknya pengikut, ketampanan atau kecantikannya, atau dengan hal-hal selainnya.

Di dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
ثلاث مهلكات : شح مطاع ، و هوى متبع ، و إعجاب المرء بنفسه

Artinya: “Ada tiga perkara yg akan membinasakan seseorang, (yaitu): Kekikiran yg sangat yg selalu ditaati, hawa nafsu yg selalu diikuti, dan seseorang merasa bangga thdp dirinya sendiri.” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi, dan dinyatakan Hasan oleh syaikh Al-Albani rahimahullah).

Berikut ini kami akan sebutkan beberapa perkataan ulama sunnah dr generasi as-salafus sholih tentang rasa takut mereka thdp penyakit ‘ujub. Baca lebih lanjut

DILARANG PELAN-PELAN DALAM TIGA KEADAAN

20131001-183648.jpg
Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

قال أبو بكر الواسطي رحمه الله : التأني في كل شيء حسن إلا في ثلاث خصال : عند وقت الصلاة ، وعند دفن الميت ، والتوبة عند المعصية

Abu Bakar Al-Wasithi rahimahullah berkata: “Sikap hati-hati (pelan-pelan) dalam setiap urusan itu merupakan hal yang BAIK, kecuali dalam tiga perkara (maka sikap pelan-pelan dlm tiga perkara itu menjadi buruk n tercela, pent), yaitu:

1. Ketika telah tiba waktu sholat,
2. Ketika hendak mengubur jenazah (seorang muslim),
3. Dan ketika hendak bertaubat dari perbuatan maksiat (dosa).”

Demikian Faedah ilmiyah dan Mau’izhoh Hasanah yg dapat kami share pada pagi hari ini. Smg menjadi ilmu yg bermanfaat, dan semoga kita dapat mengamalkannya dengan benar. (Klaten, 26 September 2013).

» Artikel BBG Majlis Hadits, chat room Faedah dan Mau’izhoh Hasanah.

(*) Blog Dakwah Kami:
https://abufawaz.wordpress.com

2 CARA MENUNTUT ILMU AGAMA

20130930-071150.jpg
Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

Syaikh Muhammad bin Sholih Al-‘Utsaimin rahimahullah berkata: “Untuk dapat meraih ilmu (agama) itu ada dua cara, yaitu:

1. Ilmu (agama) diambil (dan dipelajari) dari kitab-kitab terpercaya, yang ditulis oleh para ulama yang telah dikenal tingkat keilmuan mereka, amanah, dan aqidah mereka bersih dari berbagai macam bid’ah dan khurafat.

Mengambil ilmu dari kandungan kitab-kitab, pasti seseorang akan sampai kepada derajat tertentu, tetapi pada jalan ini ada dua halangan.

» Halangan pertama; membutuhkan waktu yang lama dan penderitaan yang berat.

» Halangan kedua; ilmunya lemah, karena tidak dibangun di atas kaidah-kaidah dan prinsip-prinsip.

2. Ilmu (agama) diambil dari seorang guru (ustadz) yang terpercaya di dalam (kelurusan) ilmu dan agamanya (yakni kelurusan aqidah, manhaj, ibadah, n akhlaknya, pent). Jalan ini lebih cepat dan lebih kokoh untuk meraih ilmu (dengan baik n benar, pent).”

(Dinukil secara ringkas dari Kitab Al-‘Ilmi, karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah, hlm. 68-69). (Klaten, 29 September 2013).

» Artikel BB GrupMajlis Hadits, chat room Faedah dan Mau’izhoh Hasanah.

(*) Blog Dakwah Kami:
https://abufawaz.wordpress.com

BEGINILAH SIKAP SEORANG MUSLIM TERHADAP DUNIA DAN KEMEGAHANNYA

20130915-150826.jpg
Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

(*) Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

“Dan kehidupan dunia itu tiada lain hanyalah perhiasan yg menipu.” (QS. Ali Imran: 185)

(*) Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ

“Jadilah engkau di dunia seakan-akan engkau orang asing atau orang yang akan menyeberangi jalan.” (HR. Al-Bukhari, dari jalan Ibnu Umar radhiyallahu anhu). Baca lebih lanjut

URGENSI DAN FAEDAH MEMPELAJARI ADAB-ADAB MENUNTUT ILMU

20130829-224035.jpg
Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

Mempelajari adab-adab islami secara umum merupakan perkara yg sangat urgen dan memiliki kedudukan yg tinggi dlm agama Islam. Bahkan mempelajari n memahami adab-adab menuntut ilmu sangat dianjurkan bagi para penuntut ilmu sebelum mereka mulai mempelajari ilmu-ilmu syar’i itu sendiri.

Yang demikian ini dikarenakan perjalanan dlm menuntut ilmu agama sangat panjang dan ilmu yg harus dipelajari sangat banyak n luas, sedangkan umur manusia di dlm kehidupan dunia ini sangatlah pendek dan terbatas. Oleh karenanya, memahami n mengamalkan adab-adab menuntut ilmu dengan baik n benar dapat memberikan beberapa faedah, diantaranya:

1. Dapat mempersingkat dan memendekkan panjangnya perjalanan seorang hamba dlm menimba ilmu agama. Baca lebih lanjut

KEWAJIBAN SABAR DAN TEGAR DALAM MENGIKUTI JALAN KEBENARAN

20130822-215633.jpg
Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

قال الفضيل ابن عياض رحمه الله: ” عليك بطريق الهدى وإن قل السالكون، واجتنب طريق الردى وإن كثر الهالكون “.

Al-Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata: “Wajib atas kalian untuk mengikuti jalan petunjuk (kebenaran) meskipun sedikit orang yang menempuhnya, dan jauhilah jalan kesesatan, meskipun banyak orang-orang yang binasa.” (Atsar ini disebutkan Oleh imam Asy-Syathibi di dalam kitab Al-I’tishoom I/183, An-Nawawi di dalam Al-Majmu’ VIII/275, Dan di dalam Al-Idhooh Hal.219, Dan As-Suyuthi di dalam Al-Amru bil Ittiba’ wa An-Nahyu ‘An Al-Ibtida’ Hal. 152).

» Atsar yg mulia ini menunjukkan kpd kita bahwa para pengikut kebenaran itu sangat sedikit. Sedangkan para pengikut kesesatan dan kekufuran itu jauh lebih banyak. Baca lebih lanjut

KEBAHAGIAAN DAN KESENGSARAAN SEORANG HAMBA TERGANTUNG PADA AMALAN TERAKHIRNYA

20130811-000237.jpg
Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

Sesungguhnya modal utama yg dimiliki seorang hamba di dunia ini adalah umurnya. Jika ia gunakan umurnya untuk berbuat baik dan taat kpd Allah, niscaya ia akan meraih keuntungan yg besar dan keselamatan yg abadi di akhirat.

Namun jika ia gunakan masa hidupnya di dunia yg fana nan sebentar ini untuk berbuat dosa dan maksiat kpd Allah, maka pasti ia akan mendapat kerugian yg besar serta merasakan kesengsaraan dan kebinasaan yg abadi di alam akhirat kelak.

Oleh karena itu, orang yg pandai dan beruntung di dunia dan akhirat ialah siapa saja yg dapat mengekang dan menundukkan hawa nafsunya, serta membimbingnya untuk senantiasa memperbanyak amal sholih sebagai bekal perjalanan hidupnya menuju ke alam akhirat yg kekal nan abadi.

» Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala: Baca lebih lanjut