Monthly Archives: Desember 2013

KEUTAMAAN ULAMA ROBBANI DAN BAHAYA PEMIMPIN YANG BODOH

20131225-151054.jpg

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

عَنْ عَبْدِ الله بن عَمْرِو بن العاصِ ” رضي الله عنهما ” قال : سَمِعْت رسول الله صلى الله عليه وسلَّم يقول :
إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا
(رواه البخاري ومسلم)

Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu anhuma, ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu (syar’i) dengan sekali cabut dari hati manusia. Akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ‘ulama. Kalau Allah tidak lagi menyisakan seorang ‘ulama pun, maka manusia akan menjadikan pemimpin-pemimpin yang bodoh. Kemudian para pemimpin bodoh tersebut akan ditanya dan mereka pun berfatwa tanpa ilmu. Akhirnya mereka sesat dan menyesatkan. (Diriwayatkan oleh imam Al-Bukhari nomor hadits: 100, 7307, dan imam Muslim nomor hadits: 2673).

BEBERAPA PELAJARAN PENTING DAN FAEDAH ILMIYAH YANG DAPAT DIAMBIL DARI HADITS INI:

1. Hadits ini menunjukkan akan agungnya nikmat ilmu syar’i yang Allah anugerahkan kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Baca lebih lanjut

INILAH ORANG CERDAS YANG SEBENARNYA

حقيقة الكيس

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

1. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَفْضَلُ المُؤْمِنِينَ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَ أَكْيَسُهُمْ أَكْثَرُهُم لِلمَوتِ ذِكْرًا وَ أَحْسَنُهُم لَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ

“Orang mukmin yang paling utama adalah orang yang paling baik akhlaknya. Orang mukmin yang paling cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling bagus persiapannya untuk menghadapi kematian. Mereka semua adalah orang-orang cerdas (yang sesungguhnya, pent).” (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, dan dinyatakan SHOHIH oleh syaikh Al-Albani rahimahullah di dalam Irwa’ul Gholiil no.682. Sedangkan di dalam Silsilatu Al-Ahaadiits Ash-Shohihah no.1384 beliau menilai hadits ini derajatnya HASAN dengan semua jalan periwayatannya). Baca lebih lanjut

HUKUM MENGUSAP KAOS KAKI KETIKA BERWUDHU

hukum usap kaos kaki
(*) Masalah 378: HUKUM MENGUSAP KAOS KAKI KETIKA BERWUDHU
Tanya:
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Afwan ustadz ada pertanyaan dari member Majlis Hadits Akhwat 22 tentang  hukum mengusap khuff (terompa/kaos kaki dari kulit)?
– Apakah sama hukumnya antara khuf dengan kaos kaki ustadz?
– Lantas apakah kita bisa mengusap kaos kaki pada saat kita berwudhu, dikarenakan  tempat wudhu (untuk umum) sehingga  tidak memungkinkan bagi kita (para akhwat/wanita) untuk membuka kaos kaki ?
Mohon penjelasannya ustadz … شكرا … بارك الله فيك
Jawab:
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Bismillah. Berkaitan dengan hukum mengusap kaos kaki ketika berwudhu, maka terdapat 3 (tiga) pendapat di kalangan para ulama sunnah. Ada yg melarang, dan ada pula yg membolehkannya.

Baca lebih lanjut

DOA KELUAR WC YANG BENAR

(*) Masalah 377: DOA KELUAR WC YANG BENAR

غفرانكTanya:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Ustadz, afwan ada pertanyaan.
Doa keluar dr Wc adalah: (ghufroonaka). Tp apakah boleh atau shohih do’a dgn tambahan, menjadi: (ghufronaka, alhamdulillaahil ladzi adzaha annil adzaa wa’aafanii) yg artinya: “aku memohon ampun kpd-Mu, segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kotoran ku dan menjadikan aku sehat wal’afiat.”
شُكْرًا

Jawab:
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Bismillah. Doa keluar WC dgn lafazh: (ghufronaka, alhamdulillaahil ladzi adzaha annil adzaa wa’aafanii) diriwayatkan oleh Ibnu Majah di dlm kitab Sunannya dari jalan Anas bin Malik radhiyallahu anhu.

Derajat hadits tsb DHO’IF JIDDAN (sangat lemah), karena di dlm sanadnya terdapat seorang perawi yg bernama Isma’il bin Muslim Al-Makky, dia dinilai sebagai perawi yg Munkar haditsnya, atau Matruk (ditinggalkan) haditsnya.

Diantara para ulama hadits yg menilainya DHO’IF adalah: Baca lebih lanjut