Monthly Archives: Oktober 2019

Tonton “HALAQAH TAHFIZH Pondok Pesantren AL-ITTIBA’ Klaten Jawa Tengah” di YouTube

Sekilas tentang Kegiatan Halaqoh Tahfizh Al-Qura’n Santriwati untuk Tingkat SMP dan SMA di Pondok Pesantren Islam Al-Ittiba’ (Putri) di desa Kwarasan Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten Jawa Tengah.

(Durasi: 9 menit 43 detik)

KLIK:

SIKAP BIJAK DALAM BERINTERAKSI DENGAN MASYARAKAT SESUAI SUNNAH

#Info_Kajian_Rutin #HADITS
Setiap Sabtu pekan ke-2

#SIKAP_BIJAK_DALAM_BERINTERAKSI_DENGAN_MASYARAKAT_SESUAI_SUNNAH

Kitab: 99 Hadits Pedoman Hidup Muslim
Karya Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di, rahimahullah

Pada hari Sabtu, 12 Oktober 2019
Ba’da Maghrib, jam 18.15 – 20.30 wib

Di Masjid Nurul Amal
Pasar Minggu – Jakarta Selatan

LETAK KEBAHAGIAAN HAKIKI ADALAH DI HATI

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

» Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata:

“Dan Allah Ta’ala yang Maha Mengetahui bahwa aku tidak pernah melihat seorang pun yang lebih bahagia hidupnya daripada beliau (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah). Padahal kondisi kehidupan beliau sangat susah, jauh dari kemewahan dan kesenangan duniawi, bahkan sangat memprihatinkan. Ditambah lagi dengan (siksaan dan penderitaan yang beliau alami di jalan Allah Ta’ala), yang berupa siksaan dalam penjara, ancaman dan penindasan (dari musuh-musuh beliau). Tapi di sisi lain (aku mendapati) beliau adalah termasuk orang yang paling bahagia hidupnya, paling lapang dadanya, paling tegar hatinya serta paling tenang jiwanya.

Terpancar pada wajah beliau sinar keindahan dan kenikmatan hidup (yang beliau rasakan). Dan kami (murid-murid Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah), jika ditimpa perasaan takut yang berlebihan, atau timbul (dalam diri kami) prasangka-prasangka buruk atau (ketika kami merasakan) kesempitan hidup, kami segera mendatangi beliau (untuk meminta nasehat).

Dengan hanya memandang (wajah) beliau dan mendengarkan ucapan nasehat beliau, serta merta hilang semua kegundahan yang kami rasakan dan berganti dengan perasaan lapang, tegar, yakin dan tenang.”

(Lihat Kitab Al-Wabilu Ash-Shoyyib, karya imam Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah, hal. 67)

Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa;

✓ Kekuasaan, jabatan, popularitas, kekayaan dan segala bentuk kemewahan dunia bukan jaminan bagi seseorang untuk meraih dan merasakan kebahagiaan hidup di dunia yang fana ini.

✓ Seorang hamba akan merasakan hidup bahagia jika hatinya telah merasa lapang, tenang dan tentram. Dan hal ini tidaklah dapat diraih kecuali dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah serta senantiasa berdzikir kepada-Nya.

Semoga Allah menganugerahkan kepada kita kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat. Aamiin.