Monthly Archives: April 2013

SIKAP BIJAK DAN TAWADHU’ SEORANG MUSLIM TERHADAP SESAMA MUSLIM

20130429-080626.jpg

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

Bakr bin Abdullah rahimahullah berkata:

» “Jika engkau melihat orang yang lebih tua darimu, maka katakanlah (di dlm dirimu): “Dia telah mendahuluiku dlm memeluk agama Islam dan melakukan amal sholih. Oleh karenanya, dia lebih baik dariku.”

» Jika engkau melihat orang yang lebih muda darimu, maka katakanlah (di dlm dirimu); “Aku telah mendahuluinya dengan perbuatan dosa n maksiat. Oleh karenanya, dia lebih baik dariku.” Baca lebih lanjut

KEUTAMAAN ORANG MUSLIM YANG MENINGGAL DUNIA PADA HARI ATAU MALAM JUMAT

20130427-155659.jpg

MASALAH 248: DERAJAT HADITS TENTANG KEUTAMAAN ORANG YANG MENINGGAL DUNIA PADA HARI ATAU MALAM JUMAT AKAN TERBEBAS DARI PERTANYAAN DAN SIKSA KUBUR

Dijawab oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

Pertanyaan :

Assalamu’alaikum.
Ustadz, Apakah benar orang yang mati pd hari Jumat akan terbebas dari pertanyaan kubur dan siksa kubur? Adakah hadits yang menunjukkan hal itu? Kami tunggu jawabannya ustadz.
شُكْرًا وَ ​جَزَاك اللّهُ خَيْرًا

Jawab: Baca lebih lanjut

JANGANLAH KITA MENJADI UTUSAN SETAN !

20130424-174424.jpg

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

Maula (mantan budak) Al-FadhL berkata: “Aku pernah duduk bersama Wahb bin Munabbih (seorang ulama tabi’in) rahimahullah, lalu ada seorang laki-laki yang mendatanginya dan mengatakan kepadanya; “Sesungguhnya aku pernah bertemu si Fulan. Ia mencaci-makimu.” Maka Wahb bin Munabbih rahimahullah marah kepada orang yang membawa berita buruk itu seraya berkata; “Apakah setan sudah tidak mendapatkan seorang utusan pun selainmu?”

Maula Al-FadhL berkata: “Tatkala aku masih duduk di majlis Wahb bin Munabbih rahimahullah, tiba-tiba orang yg mencaci makinya datang menemuinya, lalu ia mengucapkan salam kepada Wahb bin Munabbih. Maka Wahb pun menjawab salamnya, lalu beliau menjulurkan tangannya utk berjabat tangan dengannya, dan menyuruhnya agar duduk di sampingnya.” (Lihat Al-Bidayah wa An-Nihayah, karya Al-Hafizh Ibnu Katsir IX/276). Baca lebih lanjut

KEUTAMAAN JUJUR DAN BAHAYA DUSTA DALAM PERKATAAN DAN PERBUATAN

20130421-120642.jpg

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلىَ البِرِّ وَإِنَّ البرَّ يَهْدِيْ إِلىَ الجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتىَّ يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِيْقاً, وَإِيَّاكُمْ وَالكَذِبَ فَإِنَّ الكَذِبَ يَهِدِى إِلىَ الفُجُوْرِ وَإِنَّ الفُجُوْرَ يَهْدِي إِلىَ النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيتَحَرَّى الكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كذاباً. (رواه مسلم)

(*) TERJEMAH HADITS:
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Wajib atas kalian berlaku jujur, karena sesungguhnya jujur itu menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan itu menunjukkan kepada Surga. Seseorang senantiasa jujur dan berusaha untuk selalu jujur sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian sifat dusta, karena sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada keburukan, dan keburukan itu menunjukkan kepada Neraka. Seseorang senantiasa berdusta dan berusaha untuk selalu berdusta sehingga ia ditulis disisi Allah sebagai seorang pendusta.” (SHOHIH. Diriwayatka oleh imam Muslim no. 6586).

(*) BEBERAPA PELAJARAN PENTING DAN FAEDAH ILMIYAH YANG DAPAT DIAMBIL DARI HADITS INI:

Baca lebih lanjut

KITA HANYALAH TAMU DI DUNIA DAN HARTA KITA HANYALAH PINJAMAN SEMENTARA

20130418-195207.jpg

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

1. Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu berkata: “Tiada seorang pun diantara kita melainkan ia hanyalah seorang tamu (di dunia). Demikian pula harta benda yang dimilikinya hanyalah sebuah pinjaman (dari Allah). Sedangkan yang namanya tamu itu sudah pasti akan pergi (yakni meninggal dunia), dan (harta) pinjaman itu pasti akan dikembalikan kepada sang Pemiliknya.” (Lihat Hilyatu Al-Uliyaa’, karya Abu Nu’aim Al-Ashbahani I/134). Baca lebih lanjut

3 TANDA ORANG BODOH

20130418-193627.jpg

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

Abu Darda’ radhiyallahu anhu berkata: “Tanda orang bodoh itu ada 3 (tiga), yaitu:
1. Bangga diri.
2. Banyak bicara dalam hal yg tidak bermanfaat.
3. Melarang orang lain dari suatu perbuatan, namun ia sendiri melakukannya.” (Lihat ‘Uyuunu Al-Akhbaar, karya Ibnu Qutaibah II/39). Baca lebih lanjut

KEUTAMAAN MENYEBARKAN SALAM DIANTARA KAUM MUSLIMIN

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz
KEUTAMAAN SEBARKAN SALAM - ABU FAWAZ M.WASITHO
عن عبد الله بن عمرو أن رجلاً سَأَلَ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم : أَيُّ الإِسْلاَمِ خيرٌ ؟ قَالَ: تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لـَمْ تَعْرِفُ.  رواه البخاري
Dari Abdullah bin Amr (bin ‘Ash) radhiyallahu anhuma, ia berkata: “Bahwasanya seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam: “Amalan Islam apakah yang baik?” Beliau bersabda: “Engkau memberi makan (orang fakir n miskin), dan mengucapkan SALAM kepada orang yang kau kenal dan yang tidak kau kenal.” (HR. Imam Al-Bukhari no. 28).
(*) BEBERAPA PELAJARAN PENTING DAN FAEDAH ILMIYAH YANG DAPAT DIAMBIL DARI HADITS INI:  Baca lebih lanjut

HANYA ORANG GILA YANG BERANI BERFATWA DALAM SETIAP PERKARA AGAMA

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

imagesImam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata: “Telah Shohih dari Ibnu Mas’ud n Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa mereka berdua berkata: “Barangsiapa memberikan fatwa (jawaban) dalam setiap permasalahan yg ditanyakan oleh manusia, maka ia adalah orang gila.” (Lihat I’laamu Al-Muwaqqi’iin, I/34, dan II/185).

Oleh karena itu, sebagian ulama hadits memandang tercelanya seseorang yang selalu menjawab segala pertanyaan dlm perkara apapun yg ditujukan kepadanya. Ia Tidak pernah mengatakan, “saya tidak tahu jawabannya”, atau “Wallahu a’lam bish-showab,” atau kalimat semisalnya. Baca lebih lanjut

KEUTAMAAN MENGAJAK ORANG LAIN KEPADA ILMU AGAMA DAN KEBAIKAN

20130407-130126.jpg

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنْ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنْ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا. (رواه مسلم)

(*) TERJEMAH HADITS:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa menyeru kepada hidayah (jalan petunjuk dan kebaikan), maka ia akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang mengikuti (atau mengerjakan)nya tanpa mengurangi
pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa menyeru kepada kesesatan, maka ia mendapatkan dosa sebagaimana dosa orang yang mengikuti (mengerjakan)nya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.”. (HR. Muslim no. 6750).

(*) BIOGRAFI SINGKAT PERAWI HADITS: Baca lebih lanjut

BUAH ILMU ADALAH AMAL

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz
ثمرة العلم العمل
1. Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu berkata: “Wahai segenap manusia, pelajarilah ilmu (syar’i). Barangsiapa yang telah berilmu, maka hendaknya ia mengamalkannya.”

2. Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata: “Perumpamaan ilmu yg tidak diamalkan bagaikan harta simpanan yang tidak diinfakkan darinya di jalan Allah ‘azza wa jalla.” (Lihat Iqtidho’ Al-‘Ilmi Al-‘Amal, karya Al-Khothib Al-Baghdadi, hal.24).

3. Abu Darda’ radhiyallahu anhu berkata: “Sesungguhnya sesuatu yg paling aku takutkan ialah apabila aku berdiri pada hari Kiamat untuk dilakukan penghitungan amalan, akan dikatakan (oleh Allah) kepadaku; “Engkau telah berilmu, lalu apa yg telah engkau amalkan dengan ilmumu?”. Baca lebih lanjut